Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Dalam situasi ekonomi masyarakat yang
sulit, maka kenaikan BBM bisa kontraproduktif. Kenaikan harga BBM akan
menimbulkan kemarahan masal, sehingga ketidakstabilan dimasyarakat akan meluas
(Hamid, 2000:144). Sebagian masyarakat merasa tidak siap untuk menerima
kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM ini merupakan tindakan pemerintah yang
beresiko tinggi.
Meskipun demikian, kenaikan harga BBM juga
dapat menimbulkan dampak yang positif.
a. Dampak Positif
1) Munculnya bahan bakar dan kendaraan alternatif
Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar
alternatif baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan
Bakar Gas). Harga juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi.
Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal sulit
untuk menciptakan bahan bakar alternatif mengingat Indonesia adalah Negara yang
kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan
pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang
berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.
2) Pembangunan Nasional akan lebih pesat
Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana
APBN yang awalnya digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga
BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan
di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah.
3) Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi
yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dapat diminimalisasi.
4) Mengurangi Pencemaran Udara
Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan
mengurangi pemakaian bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar
tersebut dapat berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara.
b. Dampak negatif
1) Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi lebih mahal.
Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan
disebabkan oleh naiknya biaya produksi sebagai imbas dari naiknya harga bahan
bakar.
2) Apabila harga BBM memang dinaikkan, maka akan berdampak bagi perekonomian
khususnya UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah)
3) Meningkatnya biaya produksi yang diakibatkan oleh: misalnya harga
bahan, beban transportasi dll.
4) Kondisi keuangan UMKM menjadi rapuh, maka rantai perekonomian akan
terputus.
5) Terjadi Peningkatan jumlah pengangguran.
Dengan meningkatnya biaya operasi perusahaan,
maka kemungkinan akan terjadi PHK.
6) Inflasi
Inflasi akan terjadi jika harga BBM menglami kenaikan.
Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.
Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Inflasi dan
Perekonomian
Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan
terjadi inflasi. Terjadinya inflasi ini tidak dapat dihindari karena bahan
bakar, dalam hal ini premium, merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat, dan
merupakan jenis barang komplementer. Meskipun ada berbagai cara untuk mengganti
penggunaan BBM, tapi BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat
sehari-hari.
Inflasi akan terjadi karena apabila
subsidi BBM dicabut, harga BBM akan naik. Masyarakat mengurangi pembelian BBM.
Uang tidak tersalurkan ke pemerintah tapi tetap banyak beredar di masyarakat.
Jika harga BBM naik, harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan pula.
Terutama dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam kasus ini adalah “Cost
Push Inflation”.Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam
biaya produksi. Ini jika inflasi dilihat berdasarkan penyebabnya. Sementara
jika dilihat berdasarkan sumbernya, yang akan terjadi adalah “Domestic
Inflation”, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.
Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh
terhadap kehidupan iklim berinvestasi. Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan
naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi.
Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot, kerena penghasilan
masyarakat yang tetap. Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat
kesejahteraan terganggu.
Di sisi lain, kredit macet semakin kembali
meningkat, yang paling parah adalah semakin sempitnya lapangan kerja karena
dunia usaha menyesuaikan produksinya sesuai dengan kenaikan harga serta
penurunan permintaan barang.
Hal-hal di atas terjadi jika harga BBM
dinaikkan, Bagaimana jika tidak? Subsidi pemerintah terhadap BBM akan semakin
meningkat juga. Meskipun negara kita merupakan penghasil minyak, dalam
kenyataannya untuk memproduksi BBM kita masih membutuhkan impor bahan baku
minyak juga.
Dengan tidak adanya kenaikan BBM, subsidi
yang harus disediakan pemerintah juga semakin besar. Untuk menutupi sumber
subsidi, salah satunya adalah kenaikan pendapatan ekspor. Karena kenaikan harga
minyak dunia juga mendorong naiknya harga ekspor komoditas tertentu. Seperti
kelapa sawit, karena minyak sawit mentah (CPO) merupakan subsidi minyak bumi.
Income dari naiknya harga CPO tidak akan sebanding dengan besarnya biaya yang
harus dikeluarkan untuk subsidi minyak.
Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Nasional
Kenaikan harga BBM berdampak pada
meningkatnya inflasi. Dampak dari terjadinya inflasi terhadap perekonomian
nasional adalah sebagai berikut:
1. Inflasi akan mengakibatkan perubahan output dan kesempatan kerja di masyarakat,
2. Inflasi dapat mengakibatkan ketidak merataan pendapatan dalam masyarakat,
3. Inflasi dapat menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak
negatif, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu
ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong
perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat
orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya,
dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau
mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap
seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan
menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot
dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Sementara dampak inflasi bagi masyarakat,
ada yang merasa dirugikan dan ada juga yang diuntungkan. Golongan masyarakat
yang dirugikan adalah golongan masyarakat yang berpenghasilan tetap, masyarakat
yang menyimpan hartanya dalam bentuk uang, dan para kreditur. Sementara
golongan masyarakat yang diuntungkan adalah kaum spekulan, para pedagang dan
industriawan, dan para debitur.
Inflasi dapat dikatakan sebagai salah satu
indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah negara atau daerah.
Yang mana tingkat inflasi menunjukkan perkembangan harga barang dan jasa secara
umum yang dihitung dari indeks harga konsumen (IHK). Dengan demikian angka
inflasi sangat mempengaruhi daya beli masyarakat yang berpenghasilan tetap, dan
disisi lain juga mempengaruhi besarnya produksi dari suatu barang dan jasa.